Selasa, 23 Januari 2018

Rumah Kedua

Rasanya males banget ada di rumah. Ngerokok gak boleh, katanya karena masih sekolah. Main bentaran doang dimarahin dan diinterogasi, katanya gak boleh main sampe larut malem. Padahal kan temen temenku ngajak nongkrong sambil minum minum. Masa iya, aku sendiri yang gak dateng atau pulang paling cepet? Kebayang kan gimana malunya?

 Belum lagi kalau minta beli sesuatu, pasti aku harus nglekuin sesuatu dulu baru dibeliin. Misal, cuci mobil. Ogah banget kan? Masa sih cowok sekeren dan setampan ini ngerjain kerjaan gituan. Lagian kan ada pembantu juga. Emang bapak ibu di rumah itu terlalu kolot.

Yah aku lebih memilih sering tinggal di rumah tetangga yang kebetulan masih saudara juga. Kak Raden baik banget. Laptop sama motor selalu ada buat aku pakai. Dan emang itu yang aku butuhin.

Bahkan gak jarang aku dibeliin rokok Cuma dengan beliin dia rokok, tentu pakai duitnya dong yah. Tapi itu emang bikin aku betah banget di rumahnya. Sampai sampai dia anggep aku seperti adiknya.

Belum lagi istrinya yang super cantik dan montok. Meskipun udah punya 2 anak, tapi dia tetep mempesona. Aduhh, ponakan suka tegang kalau lihat dia dengan tangtop dan celana ketatnya. Senyumnya itu selalu bikin penasaran sama sentuhan lembutnya.
Tapi dia baik banget, apalagi suaminya. Gak mungkin lah aku bisa pegang walaupun pahanya doang, ya udah pelototin aja udah cukup.

Aku sering berniat buat deketin dan deketin, tapi suaminya selalu membuat hatiku bergetar dan menolak buat deket yang gak biasa. Kak Raden gak pantes aku hianatin. Ahh aku jatuh cinta sama istri orang terdekatku. Tuhaaan, ini bener bener nyiksa banget. Meskipun gitu, aku justru bahagia karena punya kesempatan buat terus ngliatin bahkan bantuin dia kalau pas kesusahan.

Misalnya, pasangin gas di kompornya. Sumpah, itu aku udah seneng banget apalagi kalau dia ketawa dengan lesung pipinya yang indah itu. Dadaku berdesir.

Oh iya,namaku Denis. Awas ya jangan sampai salah ketik, karena huruf D kalau tiangnya kepanjangan jadi berabeh. Aku perjaka loh ya, walaupun udah kuliah 2 semester. Yah paling sabun mandi jadi cepet abis. Gara gara situs bokep yang kubuka waktu main di warnet, otakku jadi liar. Iya, itu kenapa aku betah banget di rumah kak Raden.

Sejujurnya, aku pengen cobain yang asli gimana rasanya. Bentuk dada yang ada di video mirip banget sama punya istrinya kak Raden.
Suatu hari aku disuruh sama kak Radrn anterin istrinya belanja ke mall, karena dia jagain anaknya yang lagi sakit dan gak mau ditinggal sama papanya. Aduuh jantung rasanya mau copot, ponakan langsung bilang, “Wah, kesempatan bagus nih Bang. Gue pengin banget jalan-jalan ke goa bang. Pengen lihat goa Bang!”.

“Ngaco lo, kagak boleh lah! Gue Cuma disuruh nganterin.”

Pikiran mulai kacau. Nyetirnya sampai kurang fokus sampai akhirnya nabrak pagar orang sebelum sampai mall. Alhasil si cantik nubruk dadaku sambil teriak, bukannya aku peluk tapi malah teriak juga saking kagetnya. Alamaaak, ponakan selalu maksa keluar, padahal hari ini aku tempatin di kandang ternyaman yang pernah ada.

Dia masih ada di dada bidang milik Denis, dan tanganku mulai membenamkan kepalanya lebih dalam ke tubuhku. Debar jantung yang disebabkan kaget, sekarang berubah jadi semangat buat menenangkannya.

“Gak papa kak, kita baik baik aja kok. Maaf ya, tadi aku ngantuk jadi gak fokus.”

“Sorry sorry, tadi aku Cuma kaget kok.”

Si cantik melepaskan kepalanya dan tampak kikuk, dan akupun tersenyum puas dengan sikapnya. Dia tersipu, dan itu satu kesuksesan buatku.
Akhirnya kami gak jadi ke mall dan balik ke rumahnya. Ternyata sampai rumah kak Raden gak ada. Anak anaknya tertidur pulas dan sehat sehat aja. Cuma tertinggal HP nya yang mahal itu. HP mahal yang gak mungkin bisa aku beli, apalagi berharap sama ibu dan bapak.

“Cepetan sayang, aku tunggu di depan klinik bersalin ya.”

Pas lihat chat ini aku pikir ini chatnya si Cantik, tapi ternyata di bawahnya beda lagi. Berbeda cerita karena gak mungkin mereka chat dalam serumah.

 "Jadi ini chatnya siapa? Oh mungkin ada yang salah kirim?"
Gambar diambil dari foto ponakan (anak dari kakaku yang kedua?
😊😊


Kamis, 18 Januari 2018

REMINDER FOR OURSELVES

I am a woman.


Sekuat apapun perempuan, dia adalah makhluk yang butuh kasih sayang lebih. Dalam tampilannya yang tegar dan memesona tetap saja membutuhkan bahu lelakinya untuk bersandar, dan dadanya untuk mendekap memeluknya saat sedih dan senang. Meski kadang kata-kata keluar "aku nggak papa.", tapi percayalah bahwa dia sebenarnya membutuhkan pengertian untuk memberikan empati dan juga belaian lembut sikap lelaki. Berusahalah sejenak untuk menjadi dukun, mulailah tebak dan telaah apa yang perempuan inginkan dari lelaki. Jangan menanyai, lakukanlah saja sesuatu yang sekiranya membuat perempuanmu bahagia. Misalnya dengan memuji, atau mengajaknya jalan-jalan ke tempat yang ia sukai.

Memang, perempuan memiliki rasa yang lebih peka daripada laki-laki, makanya air matanya gampang sekali meleleh. Makanya, para lelaki hendaknya lebih mengerti perempuan dan jadilah orang yang bisa melindungi dan mengayominya!

Lelaki dengan perangai menyayangi perempuannya akan terlihat lebih elegan, meski dengan tampilan fisik yang biasa aja atau bahkan dengan materi yang seadanya.Percayalah, tidak semua perempuan membutuhkan lelaki kaya, tampan dan mapan.

Karena, lelaki dengan modal kaya hanya akan mendapatkan perempuan dengan kebutuhan yang sama. Tuhan itu maha adil, kawan! Ketika kamu mempermainkan, maka kamu akan dipermainkan. Ketika kamu berniat berbuat jahat, maka kamulah yang akan dijahati. Karenanya, jangan bangga dan jangan terlalu yakin dengan apa yang kamu niatkan saat ini jika buruk.
Taoi yakinlah bahwa apa yang kamu lakukan akan membawa kebaikan, jika itu adalah niatan yang baik. Karena Tuhan selalu memberikan jalan terbaik, apalagi jika kita melakukannya hanya karena untuk kebaikan.

Dear perempuan perempuan yang baik hatinya, belajarlah untuk berlaku lemah lembut dan kurangi menuntut. Karena, ketika kita banyak menuntut, nantinya justru kita yang akan dituntut. Kalau kita menjalani hidup ini dengan ikhlas dan melakukan yang terbaik, maka alam semesta pun akan melakukan yang terbaik juga.

Kepada para lelaki, belajarlah juga menjadi tegas namun dengan kelembutan. Tunjukkan sikap wibawa dan jadilah panutan bagi perempuanmu. Menjadi pelindung dan juga rumah bagi wanitamu. Agar wanitamu juga menjadikannya rumah bagimu. Karena, kemanapun kalian pergi maka akan kembali ke rumah juga. Bukankah itu indah?

Learning by doing is amazing.
Just reminder for myself.



Mamuju Utara, 19 Januari 2018.
S Laila Syabaniyah