Jumat, 31 Maret 2017

Hari ini Pelajaran Character Building

selamat malam sahabat :)

Entah mimpi apa tadi malam.
Rasanya hari ini agak berbeda dengan hari lain.

Today is End of Month.
Tahu lah ya, pekerjaan saya sudah dipastikan lebih banyak dari biasanya dan dengan waktu yang lebih panjang. Waktu berakhir di pukul 21:00 WITA.
Aktifitas kerja berjalan seperti biasanya dan alhamdulillah berjalan sebagaimana mestinya.

Menjelang jam sembilan, disaat ada inputan yang harus direversal karena kolektor salah input, dan kami sedang sibuk hitung uang (opname), tiba-tiba terdengar suara ribut dari luar kantor. Sepertinya ada sesuatu yang gak beres. 
"Ahh mungkin emang anak-anak lagi pada canddaan", pikirku.
Kemudian ada orang yang masuk ke dalam kantor, nunjuk-nunjuk teman saya dan membabibuta. Dia berusaha memukul namun untungnya tidak kena sampai luka. Teman saya hanya diam dan berusaha menghindar, sementara teman-teman yang ada di dalam mulai keluar untuk melihat situasi dan bersiap untuk mendinginkan suasana.

Ada sekitar sepuluh orang yang berusaha masuk kantor, namun ada salah seorang yang menahan mereka pas dipintunya. Dari luar kantor mereka teriak-teriak, dalam bahasa Indonesianya, ada yang bilang katanya "bunuh saja". Ada yang bilang "ini koperasi apa?". Entahlah pendengaran saya tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik. Badan gemetar dan jantung terasa mau copot. 
Jangan-jangan ini konsumen yang marah-marah karena tagihannya kolektor, atau ada yang ditarik unitnya?

"Astaghfirullahal'adziim".

Sungguh, baru kali ini saya dapat tragedi yang sangat memacu adrenalin. Kaget bercampur takut.
Ada salah seorang dengan badan kekar tinggi besar, rambutnya gondrong seperti Agung Hercules dengan tangtop warna hitam. Orang ini nampaknya lebih agak dewasa dan ada niatan untuk berdamai karena masalah sepele ini.
Namun dari belakang ada seseorang yang saya pun agak lupa untuk bentuk wajah dan warna bajunya. Yang jelas badannya tinggi besar kekar dengan suara lantang yang menggelegar. Mungkin dengan bersinnya saja badanku langsung jatuh tersungkur.
Perkara mereka membawa senjata tajam atau tidak, saya tidak tahu sama sekali. Namun rombongan ini sepertinya sangat marah. Aku masih dalam keadaan kaget, takut dam juga bingung.
Memang mereka dalam keadaan mabuk. Pikirannya pendek. Namun tetap saja, ini berhubungan erat dengan yang namanya moral.

Kami dari kantor berjumlah sekitar 20 orang . Namun apabila itu harus terjadi perkelahian jelas kami akan rata tiga bintang (***).
Jujur saya sangat takut.
Belum lama ini ada kejadian pembunuhan depan mess dengan cara dipukul kepalanya hingga pecah, dan itu bukan di tempat yang sepi. Sungguh, banyak mata yang menjadi saksi.

Belum cukup satu bulan juga ada kejadian pembunuhan lagi dekat kampung ini. Pelaku adalah mantan suami dengan cara dicabik menggunakan parang dengan laras yang tajam hingga tangan korban putus dan beberapa bagian tubuh yang terbelah, sadis sekali!. Kejadian ini juga bukan tanpa saksi.Pasalnya ada beberapa orang yang melihatnya namun tidak bisa menolong karena larinya parang ke badan korban lebih cepat dari usaha warga untuk mencegah perbuatan itu.
Ini menunjukkan bahwa memang mereka seperti tidak ada rasa takut, sekalipun dengan hukum ataupun Tuhannya.

Rasanya saya ingin menjadi pahlawan.
Ingin menghentikan segala bentuk kekerasan bahkan pembunuhan seperti ini. Katanya, mereka ini sangat anti dengan "malu". Lebih baik mati membela nama baik daripada harus menanggung rasa malu.

Oh My God!

Saya rasa ini bukan masalah adat, budaya, daerah atau apapun.
Ini hanya kekurangan materi dan juga tenaga untuk mendidik character building alias pembangunan karakter, dalam artian budi pekerti yang luhur.

Betapa tidak, masalah ini hanya terjadi karena salah paham kata-kata dibarengi dengan orang yang sedang mabuk, lalu kebetulan yang ada didalamnya adalah orang yang berpengaruh dan memiliki rasa malu yang tinggi. Hanya main nunjuk-nunjuk, marah, kok ya harus bawa bala tentara gitu? Apakah tidak bisa memaafkan dan bersabar saja. Toh kalau bertengkar dan akan menimbulkan korban, nama daerah akan tercemar, membuahkan dosa dan  membuat hati semakin gelisah karena terus mencari kepuasan.

Semoga lekas damai dalam artian yang sesungguhnya, jangan ada dendam, karena tidak ada dendam yang tak terhapuskan!
Next, akan saya ceritakan bagaimana magic itu berfungsi di daerah ini.



Mamuju Utara, 310317
S. Laila Syabaniyah

Kamis, 30 Maret 2017

#Memesonaitu Cantik dan Ceria Menebarkan Kebahagiaan

Peradaban sudah semakin modern. Hal yang dulu tidak bisa dilakukan, kini semuanya bisa. Seperti magic saja, sekali sulap langsung berubah.
Begitu juga gambaran untuk makhluk yang namanya "perempuan". Yang kulitnya asli cokelat, dengan sekejap bisa berubah jadi putih mulus dengan make up, cream pemutih, bahkan ada yang rela sampai operasi plastik. Wanita dengan rambut keriting kini bisa dirubah menjadi lurus dan halus dengan rebonding dan smoothing. Bahkan bentuk wajah dengan mudah mereka rombak dari hidung pesek menjadi lebih mancung, pipi tembem menjadi tirus, hingga meruncingkan bentuk dagu. Ada lagi yang namanya sulam alis, sulam bibir, dan juga kawat untuk merapikan tatanan gigi manusia. Asalkan ada dananya, semua bisa dilakukan. Kini semuanya bisa dibeli, wow luar biasa!

Untuk menunjang penampilan kini tersedia berbagai model fashion. Bahkan untuk wanita berjilbab pun sekarang sudah semakin banyak model pakaiannya, seperti jamur di musim penghujan.
Untuk masalah kecantikan dan penampilan sekarang bukan lagi masalah, karena semua kekurangan ada solusinya.
Dan ini tentu menjadikan wanita semakin tampak #memesona.

#Memesonaitu sejatinya dimiliki semua wanita. Karena wanita memang sudah indah, seksi dan dicintai oleh pemiliknya masing-masing. Wanita adalah tulang rusuk dan sudah pasti ada yang memiliki. Namun jangan sampai wanita menyalahgunakan kemolekan tubuhnya untuk hal yang tidak manfaat, ingatlah laki-laki pemilikmu jika pernah terbesit hal yang tak semestinya. Semoga jika ada kekeliruan dalam hati pembaca, bisa diluruskan untuk mengganti dengan hal yang mendatangkan pahala dan juga kebahagiaan, pastinya.

Wanita itu indah, dan keindahannya akan semakin terjaga jika tubuhnya dibalut dengan pakaian yang juga indah pula. Wajahnya dipoles sedemikian rupa dan dihiasi senyuman yang manis. Sangat #memesona.

Tapi #memesonaitu bukan hanya terlihat cantik diluar saja. Karena, kecantikan wajah pada akhirnya akan sirna, hilang tak berbekas. #Memesonaitu bukan hanya putih wajahnya, tapi juga hatinya. Hati yang bersih, memancarkan tutur dan gestur yang lembut dan santun adanya. Selalu tersenyum ramah dan mampu berbaur dengan semua orang. Tidak memilih-milih dan objektif dalam berpendapat, juga tidak sombong.
#Memesonaitu baik budi pekertinya. Mampu memberi pada yang membutuhkan, dan peduli dengan lingkungan.

#Memesonaitu cantik dalam kesederhanaan. Meski telah menjadi kaya, namun tidak mempertontonkan kekayaannya hanya untuk dipamerkan. Orang kaya dengan penampilan yang sederhana, dan rela berbagi akan terlihat jauh lebih #memesona, daripada yang bangga dengan kecantikannya namun acuh dengan lingkungan. Atau yang sombong dengan kekayaannya tapi tak mau bersedekah.
Banyak wanita yang sukses namun seperti kacang yang lupa akan kulitnya. Karena merasa sudah berhasil, ia bermewah-mewahan dengan hartanya, sementara masih ada hak yang seharusnya dibagikan dengan orang yang lebih membutuhkan.

#Memesonaitu mampu menebarkan aura positif dan kebahagiaan dalam kesehariannya. Mendatangkan inspirasi bagi wanita lain, dan memberi dorongan untuk maju dan terus berkembang.
#Memesonaitu selalu ceria dan mampu menebarkan kebahagiaan. #Memesonaitu mampu menghapus air mata sendiri dengan mudah dan menggantinya dengan karya. Bukan yang hanya menangis dan minta dikasihani oleh orang lain. Karena mereka hanya akan menilai bahwa kita adalah perempuan lemah. Namun ketika kita mengganti dengan karya,disitulah akan nampak kecantikan dari dalam diri kita yang sesungguhnya.



So, buat para wanita Indonesia jangan lupa untuk selalu ceria dan berbagi kebahagiaan dengan semua orang.
Pancarkan pesonamu!

<a href="http://www.pancarkanpesonamu.com/memesonaitu"><img src="http://www.pancarkanpesonamu.com/memesonaitu/assets/imgs/505.jpg" style="width: 505px;" alt="#MemesonaItu"></a>

Rabu, 29 Maret 2017

Lima Hal yang Bisa Mendatangkan Ide



Penulis sering merasa kehilangan atau kehabisan ide. Sementara page yang kosong perlu untuk diisi oleh hal-hal yang manfaat. Berikut cara untuk menumbuhkan inspirasi:

1.    1.  Istirahat sejenak
Emak sering kehilangan ide? Mungkin ini terjadi karena Emak kelelahan. Terlalu asyik menulis kadang membuat Emak kebablasan. Lebih baik Emak istirahat sejenak meluruskan badan agar fit kembali. Namun istirahatnya juga jangan kebablasan ya mak! Biasanya kondisi badan juga mempengaruhi kualitas ide yang muncul.

2.      2. Berkomunikasi dengan sahabat/keluarga
Penulis itu bukan makhluk introvert yang lebih suka menyendiri, namun untuk menulis memang biasanya butuh konsentrasi tersendiri. Selain itu untuk menikmati dan menghayati tulisan sendiri membutuhkan ketenangan. Namun bukan berarti selalu menutup diri dari teman dan juga keluarga. Justru ketika sudah lama berkutat dengan tulisan dan merasa jenuh, Emak sebagai penulis mestinya mulai bertukar pikiran dengan keluarga atau sahabat. Dari pertemuan dengan mereka, Emak akan mendapatkan ide tanpa harus menggali lebih dalam. 

3.      3. Melakukan hobby
Melakukan hobby adalah hal yang sangat menyenangkan bagi setiap orang. Emak punya hobby apa? Traveling? Memasak? Atau menonton? Hobby bisa apa saja, dan ketika Emak sedang kehabisan ide untuk menulis, ini bisa jadi solusi untuk menumbuhkan inspirasi untuk menulis.

4.      4. Jalan- jalan/Refreshing
Hal ini tidak jauh berbeda dengan melakukan hobby, namun ini lebih cenderung ke bepergian bersama orang-orang tercinta. Di perjalanan Emak akan menemukan banyak hal dan bisa dijadikan tema untuk menulis.

5.      5. Beres- beres Rumah
Menulis dalam keadan rumah kotor dan berantakan tentunya membuat hati tidak tenang. Oleh karenanya, Emak bisa membereskan pekerjaan rumah terlebih dahulu agar ide menulis tidak ikut bersarang pada sampah yang berserakan dalam rumah. Selain membuat hati tenang, inspirasi yang Emak cari akan datang dengan sendirinya.




Selamat mencoba ya, Mak!


Pentingnya Membaca



Membaca itu sebenarnya dianjurkan untuk siapa sih? Untuk pelajar yang mau ujian? Untuk anak sekolah? Untuk guru yang akan mengajar? Tidak! Membaca itu diperuntukkan semua orang, sekalipun dia (maaf) buta. Bukankah ada huruf braille? 

Dalam ajaran Islam, ayat Alquran yang pertama turun adalah surat Al-‘Alaq ayat satu sampai lima, dan yang pertama “iqra’”, artinya “bacalah!”. Dan apakah anda tahu bahwa pada zaman turunnya ayat pertama tersebut, Rosulullah SAW belum bisa baca. Maha besar Allah SWT. Karena dengan adanya seperti itu, kita bisa tangkap dan tahu betapa cerdasnya Rosulullah SAW. Inilah mukjizat dari Allah SWT.

Ada juga pepatah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Mengapa? Karena buku adalah tempat bersemayamnya ilmu dan dunia. Tanpa kita kunjungi negara Mesir, kita bisa tahu bahwa disana ada yang namanya piramida. Inilah bukti bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat penting. Dari buku kita tahu, apa saja yang ada dalam tubuh manusia. Dari buku kita tahu, betapa hebatnya pahlawan-pahlawan Indonesia yang bergerilya melawan penjajah hingga akhirnya Indonesia merdeka. Banyak hal yang kita dapatkan dari membaca. Meski kadang tidak disadari.

Namun dewasa ini makin banyak orang yang enggan untuk membaca. Mengapa? Karena teknologi semakin canggih, sehingga mereka lebih tertarik menonton daripada membaca. Loh kok malah menyalahkan teknologi? Bukan, bukan salah teknologinya tapi manusianya yang semakin malas karena sudah terbiasa dengan hal-hal yang instan.  Menurut mereka, membaca membuat ngantuk dan kegiatan yang melelahkan. Toh kita bisa mencari videonya di youtube tanpa harus kelelahan membaca. Lagian membaca itu kelamaan dan bertele-tele. Padahal pemikiran seperti itu merupakan racun untuk menurunkan SDM secara perlahan.
Memang bukan hal yang mudah untuk membiasakan membaca.

Untuk terbiasa membaca, kita harus senang melakukannya. Nah, hal ini harus diawali dengan tanggapnya kita terhadap apa yang kita suka atau minati. Misalnya senang dengan film romantis, maka kita bisa mulai membaca novel yang romantis juga. Nanti akan diketahui betapa terasanya sensasi membaca. Jika lebih suka sport, kita bisa mulai mencari berita atau artikel tentang olahraga di internet. Teknologi seharusnya menjadikan kita lebih maju dengan membaca, bukannya malah kudet (kurang update).

Jadi,siap mulai membaca?

Let’s go!



Mamuju Utara, 29 Maret 2017

Sabtu, 25 Maret 2017

Wanita si Makhluk #memesona

Wanita memang makhluk  yang #memesona, right?

Menurut Bang Haji Rhoma Irama, Wanita adalah perhiasan dunia. Tapi kata the changcuters, wanita adalah racun dunia. Saya jadi bingung nih, yang benar yang mana?
Tapi kalau dipikir kembali, kedua kalimat menurut orang yang berbeda tersebut semuanya benar.
Tahu gak, bahwa dalam ajaran Islam itu penghuni neraka terbanyak adalah kaum wanita. Dan, sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah. Jadi, wanita adalah makhluk yang cukup berpengaruh dalam peradaban dunia ya? Woww amazing!

Menurut saya wanita selalu terlihat #memesona di kalangan beberapa kaum, karena memang setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Dan saya sangat menghargai itu.
Contoh, menurut seorang pemuda wanita yang enerjik dan suka berpetualang adalah wanita yang #memesona. Namun menurut seorang pemuda lain, wanita yang lebih senang dirumah merupakan wanita yang #memesona. Hmm sangat berbeda.



Baik, menurut saya wanita #memesona adalah wanita dengan kriteria seperti ini:

1. Mandiri
Jika kita ditakdirkan untuk dipimpin oleh seorang lelaki, itu bukan berarti kita hanya menurut dengan perintah saja. Era yang sangat modern ini dan dengan teknologi canggih, bisa dimanfaatkan untuk berbisnis. Bisa produksi barang/makanan yang memungkinkan, jadi reseller, atau bahkan berbisnis tulisan.
Dengan demikian, selain pengalaman, karya dan kesibukan, kita jadi memiliki penghasilan tambahan. Bahkan jika kita serius menggelutinya, ini bisa menjadi ladang rejeki yang luas untuk keluarga kita. Karena #memesona itu adalah wanita yang mandiri.


2. Sederhana
Penampilan dan gestur tubuh seseorang sangat berpengaruh dengan kepribadiannya. Tak terkecuali wanita. Berpenampilan sederhana membuat seorang wanita tampak lebih #memesona. Berbeda halnya ketika seorang wanita mengenakan pakaian yang glamour dan make up yang terlalu mencolok. Penampilan yang dimaksud disini adalah keseharian seseorang. Dan hal ini erat kaitannya dengan gaya hidup. Semakin murah biaya perawatan seorang wanita, maka semakin terlihat #memesona .

3. Supel
Ada yang bilang, supel adalah bawaan seseorang dari kecil. Namun, hal ini sebenarnya bisa kita latih. Wanita yang cepat akrab dengan siapa saja dan enak berkomunikasi adalah wanita yang #memesona. Ketika dia berbicara tidak kaku, bisa  berbaur dengan semua kalangan dan tentunya tidak fanatik. Wanita jenis ini biasanya memiliki banyak teman dari berbagai kalangan dan tentunya sangat #memesona.

4. Murah Hati
Memberi kepada orang yang pelit dan berbuat baik pada yang pernah jahat pada kita adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Namun ini adalah nilai plus. Terkadang kita masih merasa kekurangan untuk sekedar membantu orang yang sedang kesusahan, namun jika kita memiliki kemurahan hati maka dengan sangat enteng kita akan membantunya. Hatinya tidak akan tenang jika seseorang masih dalam kesulitan sementara kita sebenarnya bisa membantunya.  Toh apa yang kita berikan kelak akan Allah SWT gantikan bahkan dengan kualitas serta kuantitas yang lebih. Jika seorang wanita mampu melakukan ini tentu mereka adalah wanita yang #memesona.

5. Taat
Taat disini merupakan jenis kepatuhan dalam berbagai aspek. Meskipun ketaatan terhadap agama tidak bisa kita lihat secara nyata, namun kita bisa menelaah bagaimana keseharian seseorang terutama seorang wanita. Karena kita sedang bahas mengenai wanita #memesona. Wanita yang taat tentu tidak memliki masalah dengan hukum , baik di negara, adat, ataupun perusahaan jika ia seorang karyawati.
Dalam ajaran agama islam ada yang namanya hablumminallah (hubungan dengan Allah SWT)dan hablumminannaas (hubungan dengan manusia). Dan dalam hal ini kita hanya bisa menilai hablumminannaas saja, untuk hablumminallah hanya dia dan sang Maha Pencipta yang tahu. Dan wanita yang taat di semua aspek adalah wanita yang juga sangat #memesona.

Jadi, wanita #memesona menurut anda wanita yang seperti apa?
Dan apakah anda termasuk wanita yang #memesona?
Ladies, pancarkan pesonamu!

Senin, 13 Maret 2017

Melawan Maut Episode 05

Terlihat mama mas Fulan sedang dipapah oleh kak Fitrah, kakak laki-laki mas Fulan. Beliau sangat shok dengan kepergian suaminya yang mendadak itu. Memang, jantungnya agak bermasalah semenjak 10 tahun belakangan.
Mas Fulan berlari meraih papanya, "innalillahi wa inna ilaihi roojiuun. Papa kenapa tidak tunggu Fulan di pelaminan?". Air matanya menetes, aku hanya bisa tertunduk tak ada yang bisa aku katakan.
Mas Fulan harus dibiarkan meluapkan rasa kehilangan atas papanya.

Semua orang sibuk mempersiapkan pemakaman, dan astaga! Cewek tadi!

Aku bergegas ke mobil, dan betapa kagetnya ternyata dia sudah tidak ada disana. Mataku mencari di setiap sudut, berputar dari arah kiri ke kanan. Aku masih belum menemukannya.
"Tidak mungkin dia kabur, lagian apa untungnya coba? Huft bikin repot aja tuh orang!".

Akhirnya aku masuk ke dalam dan mungkin cewek yang kutabrak tadi sudah pulang ke rumahnya naik angkot, atau sudah dijemput oleh keluarganya.
Ah sudahlah, lupakan saja!

Aku masuk ke dalam rumah dan membantu persiapan untuk pemakaman. Isak tangis masih terdengar, sesenggukan dari mama mas Fulan, masih terdengar begitu mendayu.
Bendera kuning dan kain putih mulai terpasang dan dikibarkan tanda berduka. Akupun meneteskan air mata.
Sungguh, kematian tidak ada yang bisa menolak.
"Kanker ini juga akan membunuhku! Rasanya ingin segera diakhiri saja. Jika pada akhirnya akan mati, kenapa harus menunggu begitu lama? Kenapa aku harus tahu di stadium satu ini? Terlalu menyakitkan!
Tangisku meledak. Menangisi diri sendiri yang sekarat.




***

Pemakaman telah selesai, HP ku berdering, namun mataku tiba-tiba tertuju pada seorang perempuan mengenakan jeans berpasangan dengan blus hijau dan kepalanya dibalut selendang hitam. Jalannya agak pincang.
"Cewek itu!".
Aku diam sejenak untuk menyelidiki siapa dia sebenarnya! Pasalnya, dia berjalan beriringan dengan Riza, adik perempuan mas Fulan.
Begitu mereka mendekat, aku langsung menodongnya dengan pertanyaan.
"Riza kenal sama...",
"Vani!", belum selesai aku bertanya Riza sudah mengenalkannya padaku.
"Nia," aku ulurkan tanganku dan kulihat dengan tertunduk dia mengulurkan tangannya juga.
"Jadi tadi kamu langsung masuk juga yah, Van? Aduuh kok bisa kebetulan gitu yah?", aku coba mencairkan suasana. Namun sepertinya usahaku sia-sia. Mereka masih dengan ekspresi yang datar dan nampak masih ada kesedihan.

Satu jam waktu berlalu.
Dan kulihat Vani menatap kosong pada pintu pagar yang dibiarkan terbuka.
"Vani." Aku menyapanya dengan lembut.
Lalu dia menoleh dengan senyumannya yang manis.
"Emmmm, rumah kamu dimana?", aku memulai basa basi.
"Kalau sekarang rumahku di semarang mbak, karena ibu saya menikah lagi dengan orang sana".
"Trus kok kamu bisa disini? Dan kenal Riza?", aku mengenyeritkan keningku dan menopang dagu.
Dia menghela nafas.
"Mbak, sebenarnya gak enak banget aku ngomong di suasana duka ini. Tapi mbak harus tahu."
Aku berdebar.
"Kenapa Van?" Tanyaku penasaran.
"Sebelumnya aku tanya dulu, mbak Nia siapanya mas Fulan?"
"Tunggu dulu, inii maksudnya gimana yah? Bisa langsung aja?"
"Nia, kamu gak mau pulang?". Belum dijawab pertanyaanku, mas Fulan menyerbuku secara tiba-tiba."
"Ayo, mumpung belum petang, nanti aku tunggui trus nanti kesini lagi."

Kami semua saling diam dan aku beranjak pergi.
Hatiku berkecamuk, tapi takut untuk menanyakan pada mas Fulan. Mungkin dia keluarganya mas Fulan, mungkin adiknya, ahh siapa dia ini?

Kulihat sekali lagi wajah Vani. Dia juga menatapku, namun kali ini tatapannya penuh kebencian.

Jumat, 10 Maret 2017

Nikmatnya jadi Perempuan



Jadi perempuan itu tidak gampang. Apalagi perawan.  Harus sangat berhati-hati dalam pergaulan, apalagi pacaran. Salah sikap sedikit saja bisa berantakan. Keperawanan jadi ancaman.
Jika putus, yang terlihat jelek tentu perempuan. Bisa di cap sebagai "barang bekas".
Hati-hatinya perempuan berbeda dengan lelaki. Perempuan memiliki titik lemah yang lebih banyak daripada lelaki.
Besarnya kelemahan juga lebih banyak daripada lelaki. Namun kekuatan hati terletak pada hati perempuan.

Nikmatnya jadi perempuan.
Setelah menikah harus mengabdi pada suami, meski harus berpisah dengan orangtuanya. Begitulah kodratnya. Disini hati perempuan sangat diuji untuk kekuatannya. Meninggalkan orangtua bahkan kampung halaman demi lelaki yang baru dikenalnya. Inilah pengorbanan pertama seorang perempuan.
Lalu ketika perempuan mengandung, 9 bulan bukanlah waktu yang sebentar untuk membawa bayi dalam tubuh. Tidak ringan ketika perempuan harus kesana kemari dengan beban besar dalam perutnya.
Kesakitan yang berbeda dirasakan perempuan. Hanya perempuan hamil yang tahu.

Nikmatnya jadi perempuan.
Jika orang membawa beras 1 ton, maka dia bisa menyicilnya berkali-kali, namun perempuan melahirkan harus membawa beban 1 ton dengan satu kali dorongan, itu ibaratnya. Sakit bukan? Hanya perempuan melahirkan yang tahu.

Nikmatnya jadi perempuan.
Anak yang lahir disusui oleh perempuan, oleh ibundanya. Belum lagi jika si kecil gigit-gigit puting, hanya perempuan menyusui yang tahu rasanya.
Ketika sang anak rewel dan tetap harus mengerjakan pekerjaan rumah, hanya ibu rumah tangga yang tahu tasanya.
Nikmatnya jadi perempuan.

Namun, kadang lelaki menganggap perempuan itu cengeng. Perempuan itu lemah. Perempuan itu hanya butuh perlindungan.
Itu salah besar!

Ketika perempuan menangis, itu hanyalah basuhan luka yang membuat hatinya bersih kembali. Ketika perempuan banyak bicara, itulah kodratnya agar anak-anak dan suami bisa dipastikan baik-baik sauja.

Perempuan itu kuat. Perempuan itu hebat.
Perempuan itu istimewa.



Mamuju utara,10 maret 2017

Rabu, 08 Maret 2017

Rindu Bukan Ingin Bertemu Namun Ingin Selalu Bersama

Aku rindu...
Aku rindu setiap tutur katamu, yang halus dan yang kasar.
Aku rindu tatapanmu, tatapan kasih sayang dan tatapan datarmu.
Aku rindu didekatmu.
Rinduku bukan ingin bertemu, namun ingin bersanding disetiap waktu.
Namun.... tak bisa kupaksakan takdir untuk menggerakkan setiap hati.
Aku tak bisa memaksakan alam untuk membawamu kepadaku. Aku tak bisa.
Aku hanya berdoa agar hatimu, digerakkan dan bergerak menyatu denganku. Bukan lagi kau, bukan lagi aku. Tapi kita, dan kita akan menyebut "kami".

Perempuan ataupun laki-laki akan mengatakan seperti ini ketika hatinya merindukan seorang kekasih.
Ketika seseorang menunggu kepastian yang belum tentu pasti. Dan dia berada diambang dua pintu. Untuk bersatu dengannya atau bersatu dengan orang lain.
Bukan hal mustahil jika keinginan berbalik dengan kenyataan. Karena kita memiliki Yang Maha Kuasa. Namun ketika hati mulai yakin, maka hendaknya mempercepat apa yang sudah menjadi keyakinanya.
Bukankah hal baik akan lebih baik jika ditambah dengan kebaikan lagi?

Rindu adalah perasaan ingin berada berdampingan. Melihat wajahnya, dan menggenggam tangannya. Bukankah itu keinginan setiap orang yang rindu? Rindu adalah keinginan untuk memeluknya, mendekap erat dan membelai rambutnya. Bukankah itu kerinduan yang dimaksudkan?

Rindu adalah penyiksaan jiwa yang dirasakan oleh seseorang. Rindu adalah gangguan dalam ketenangan, karena setiap kali ingin melakukan sesuatu, rindu memporak porandakan apa yang sedang kita lakukan.

Tidak, kita pun bisa menaklukannya dengan melakukan hal-hal yang membuat imajinasi kita melayang jauh. Melakukan hobby dan bergaul bersama teman-teman agar rasa rindu bisa ditutupi dengan itu semua.
Namun jangan pernah sekalipun untuk menghindari komunikasi, karena setiap hati yang tak tenang maka akan Membangkitkan  kemarahan, emosi, serta hati yang berburuk sangka dan mulut yang berbicara tak semestinya.

Jagalah hati dan mulutmu agar semua yang baik semakin baik.




Selasa, 07 Maret 2017

4 Alasan Memilih Popok Kain

Dewasa ini anak usia 0 sampai 3 tahun banyak dipakaikan popok instan. Popok yang satu kali pakai, dan bisa menampung air kencing sampai dengan berat 4 kg. Wowww hebat ya?
Hal inilah yang membuat orangtua dan juga pengasuh merasa dimudahkan dengan adanya popok1 demikian. Namun apakah hal itu tidak ada dampak buruknya? Ya, tentu saja ada. Selain boros, untuk kesehatan dan mental anak juga kurang baik.
Maka beralihlah ke popok kain saja, karena banyak manfaatnya. Diantaranya adalah :
1. Lebih Hemat
Emak pasti akan membandingkan harganya bukan? Di sini Emak bisa lihat sendiri perbedaan harganya. Jika Emak menggunakan popok instan, maka popok ini akan satu kali pakai dan langsung dibuang. Berbeda ketika Emak menggunakan popok kain. Bisa dipakai berkali-kali tanpa membuangnya.
2. Lebih higinis
Tahukah Emak? Popok instan yang menampung beberapa kucuran air kencing sang anak dan mengendap beberapa waktu, maka bakteri banyak menempel di kulit anak Emak. Berbeda halnya dengan popok kain. Ini akan langsung dibersihkan dan tidak khawatir akan bakteri yang menempel pada tubuh bayi.
3. Melatih Anak untuk Lebih Bersih
Jika anak diajarkan kebersihan sejak dini, maka dia akan lebih tahu bagaimana menjaga kebersihan diri dan juga lingkungannya kelak saat besar nanti. Berbeda ketika Emak memakaikan popok instan pada diri anak, nantinya dia akan menggampangkan segala sesuatu. Karena terbiasa dengan kencing dimana pun dia mau, tanpa harus ke kamar mandi dan membuka celana.
4. Melatih Kepekaan Anak
Dengan memakaikan popok alami pada anak, maka akan membantu Emak, dalam mengajarkan anak untuk peka terhadap hasrat dalam dirinya, seperti hasrat ketika anak ingin "pipis". Meskipun awalnya masih kencing di celana, pasti lama-lama buah hati Emak  akan  tahu bagaimana caranya membuka celana agar yang dipakainya tidak basah.

Jadi, popok apa yang Emak pakaikan pada anak saat ini?

Kamis, 02 Maret 2017

Cara Cepat Naik Jabatan

Sebelum saya bahas tentang naik jabatan, saya mau tahu dulu tujuan seseorang dalam bekerja.
Kalau mau cari uang, yes banget lah ya karena itu kan memang tujuan utamanya. Tapi apakah hanya sekedar ingin mendapatkan uang? Saya rasa tidak ya..

Ada beberapa alasan dan motivasi seseorang kenapa dia bekerja. Selain untuk mendapatkan materi, pengalaman dan kenaikan jabatan (karir) pasti ada di benak setiap orang.  Lalu apa saja yang perlu diperhatikan agar kita cepat naik jabatan? Berikut ulasannya :

1. Upgrade diri
Orang yang tdk mau belajar akan sulit naik. Karena perusahaan bukan hanya butuh kepintaran saja, namun skill dalam bidang tertentu lebih diutamakan karena akan mempengaruhi tingkat produktifitas perusahaan. Belajarlah di bagian lain, selain jobdesc yang sekarang dijalani, tidak ada salahnya jika kita mengetahui pekerjaan rekan kita.

2. Loyal dengan pekerjaan
Seseorang akan merasa sangat terkesan ketika kita melakukan dengan tangan yang enteng dan tidak mengeluh, serta rela apabila sesekali harus overtime. Apalagi atasan kita. Mulailah untuk mengerjakan tugas dan kewajiban dengan tepat pada waktunya dan tepat pada sasaran.

3. Perilaku yang baik
Sebagai seorang karyawan hendaknya kita tahu batasan batasan seorang staf dengan atasannya pada jam kerja. Meskipun atasan anda lebih muda dari anda, maka jangan segan untuk memanggil bapak/ ibu meskipun hanya pada jam kerja saja. Perhatikan dan pelajari kembali etika- etika perusahaan. 

4. Supel
Menurut sebagian orang supel adalah sifat seseorang dan tidak bisa dipaksakan. Memang benar, namun sifat supel ini bisa dilatih. Hilangkan rasa takut, minder, malu, dsb.
Mulailah dengan bersama teman terlebih dahulu, maka selanjutnya kita akan nyaman berkomunikasi dengan siapa saja meski baru saja bertemu.

Jadi, apakah anda sudah siap karir anda melejit?






Rabu, 01 Maret 2017

Narasi Dia

Hp ku berbunyi tanda pesan darinya.
Hatiku berdebar. 
Aku seperti mendapat pesan pertama dari sang kekasih, atau pesan dari gebetan yang sangat diimpikan menjadi seorang kekasih.
Jangan tanyakan kenapa. Akupun tak tahu jawabannya.
Mungkin, aku jatuh cinta.
Setiap hari aku jatuh cinta kepadanya.
Dia...
Dia yang selalu membuatku tersenyum bahagia.
Dia yang selalu ada waktu untukku.
Dia yang selalu menjagaku, menyayangi, melindungi, dan mengayomi.
Siapa yang tak jatuh cinta jika tampannya selalu membuatku malu untuk menatap matanya.
Akupun tak pernah menatap mata indahnya. Aku tak pernah bisa berani untuk itu.

Tapi dia tak akan membalas cintaku, karena dia hanya mencintai kekasihnya. Aku terlambat.